RuangBerita — Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Sorong mencatat inflasi bulan ke bulan (month-to-month/m-to-m) pada Januari 2025 mengalami penurunan sebesar -1,25 persen. Sementara itu, inflasi tahunan (year-on-year/y-on-y) tercatat sebesar 0,60 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 103,89.
Kepala BPS Kota Sorong, Rumilah Natratilova, menjelaskan bahwa kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang utama inflasi m-to-m dengan andil sebesar 0,14 persen. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga antara lain:
– Cabai rawit: 0,21%
– Penyegar ruangan: 0,08%
– Bayam: 0,08%
– Telur ayam ras: 0,07%
– Daging ayam ras: 0,05%
– Komoditas lainnya: angkutan laut, mie instan, minyak goreng, ketela pohon, dan bawang putih
“Kenaikan harga pada komoditas-komoditas tersebut menjadi faktor pendorong inflasi di awal tahun,” ujar Rumilah dalam keterangan resmi, Senin (3/2/2025).
Di sisi lain, sejumlah komoditas memberikan kontribusi terhadap deflasi, terutama tarif listrik yang mengalami penurunan signifikan sebesar 1,28 persen. Penurunan ini dipengaruhi oleh kebijakan diskon tarif listrik bagi pelanggan rumah tangga yang berlaku selama Januari 2025.
Selain listrik, komoditas lain yang turut menyumbang deflasi antara lain:
– Angkutan udara: 0,21%
– Ikan teri: 0,14%
– Ikan cakalang/ikan sisik: 0,12%
– Tahu mentah: 0,06%
“Diskon tarif listrik menjadi faktor utama deflasi bulan ini, diikuti oleh penurunan harga pada beberapa komoditas pangan dan transportasi,” tambah Rumilah.
BPS Kota Sorong terus memantau perkembangan harga dan inflasi sebagai bagian dari upaya menjaga stabilitas ekonomi daerah. Masyarakat diimbau untuk tetap bijak dalam berbelanja dan memanfaatkan program subsidi yang tersedia.