RuangBerita – Orangtua mana yang terima jika anaknya dipermalukan dan dituduh dengan perbuatan yang tidak dilakukan. Seperti Inilah yang dialami Nita (35), warga Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel). Dia tak terima anaknya dituduh menggunakan narkoba oleh guru di sekolah anaknya.
Di berbagai media sosial (medsos), beredar video saat pelajar M yang tercatat sebagai pelajar di SMK Negeri 7 Palembang dipermalukan guru di depan teman-temannya. M dituduh mengggunakan narkoba.
Tak terima dengan tuduhan tanpa bukti tersebut, Nita langsung melaporkan guru di SMKN 7 Palembang tersebut ke Polrestabes Palembang Sumsel.
Kronologi Kejadian
Awalnya, Nita mendapat telepon dari pihak sekolah pada Jumat (26/9/2025) lalu. Dia diminta datang ke sekolah karena anaknya terlibat masalah. Akhirnya Nita mengetahui kronologi kejadian anaknya yang dituduh menggunakan narkoba dari video yang tersebar di media sosial.
Dia pun membawa anaknya ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palembang pada Senin (29/10/2025) lalu dan terbukti anaknya tidak menggunakan narkoba alias negatif zat-zat adiktif.
“Saya marah dan kecewa sekali. Tuduhan itu disampaikan tanpa bukti kuat. Hasil tes laboratorium rumah sakit kami bawa ke sekolah. Tapi saya memilih menemui guru yang menuduh anak saya, karena masalah ini muncul dari oknum, bukan institusi sekolah secara keseluruhan,” ungkapnya, Jumat (10/10/2025).
Guru Minta Maaf Tidak Tulus
Setelah heboh kasus tersebut, guru yang menuduh anaknya didampingi pejabat SMKN 7 Palembang datang ke rumah Nita dan menyampaikan permintaan maaf.
Namun Nita merasa permintaan maaf tersebut tidak tulus karena datang beramai-ramai bukan datang sendirian. Permintaannya agar oknum guru tersebut membuat video permintaan maaf untuk memulihkan nama anaknya juga tidak diwujudkan. Pihak SMKN 7 Palembang malah memproduksi video bersama-sama dengan guru lainnya untuk menyampaikan permintaan maaf.
Karena dianggap tidak sesuai kesepakatan, Nita akhirnya membuat laporan ke Polrestabes Palembang.
“Kesempatan meminta maaf sudah kami berikan berkali-kali, tapi tidak diindahkan. Jadi sekarang biarlah proses hukum yang berjalan,” katanya.
Kondisi Mental Murid M jadi Turun
Kondisi mental M sempat menurun, beruntung dukungan dari keluarga dan wali muridnya yang terus mengalir, membuat M kini sudah mau bersosialisasi ke publik. Nita pun berharap dunia pendidikan menjadi tempat yang aman untuk generasi penerus bangsa, bukannya seperti kasus yang dialami anaknya.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMKN 7 Palembang Lukman berkata, proses mediasi antara guru dan keluarga muridnya sudah difasilitasi oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Sumsel.
“Permasalahan ini sudah diambil alih oleh Dinas Pendidikan Sumsel. Kami juga sudah dimediasi, jadi untuk informasi lebih lanjut silakan konfirmasi langsung ke pihak dinas (Kepala Bidang SMK Sumsel) saja,” ujarnya.